Sinetron Khanza




KHANZA (Velove Vexia), baru aja lulus dari SMU. Ia sebatang kara. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya entah dimana, karena ia belum pernah bertemu. Hidup sendirian membuat Khanza harus bertahan dengan uang seadanya. Ia sering harus lari menyelamatkan diri, baik karena kejaran ibu kost atau orang-orang yang menagih utang.

Sebenarnya, Khanza adalah anak yang baik dan menyenangkan. Ia selalu ceria, easy-going, tingkahnya jenaka dan selalu ngomong tanpa dipikir, alias ceplas-ceplos. Ia tipikal cewek yang besar di jalanan, dan sudah paham banget sama kerasnya kehidupan.

Suatu saat Khanza udah nggak tahan dengan tekanan hidup di kampungnya itu… Ia ingin merubah nasib, dan pindah ke Jakarta tuk mencari ayahnya… Khanza memberesi barang-barangnya, dan nggak lupa membawa foto masa kecilnya dengan almarhum ibunya. Di saat itulah Khanza bertemu SUTOMO (Sigit Hardadi), yang ia kira adalah salah satu penagih utang yang mengejarnya. Khanza pun lari dari kejaran Sutomo.

Tanpa Khanza sadari, Sutomo sebenarnya adalah utusan TIENEKE (Rima Melati), seorang nenek yang juga pengusaha sukses, bertangan dingin, dan juga cold hearted. Tieneke tidak lain adalah nenek Khanza yang tidak pernah Khanza kenal. Ibu Khanza pergi membawa Khanza karena Tieneke tidak pernah mau mengakui sereka sebagai keluarga. Tetapi kemudian Tieneke berusaha keras mencari Khanza. Mau tidak mau ia harus mengakui Khanza, karena Khanza adalah satu-satunya darah, dan keturunan langsung dari keluarga TIENEKE. Khanza adalah pewaris tunggalnya, setelah anaknya, ayah Khanza meninggal karena kecelakaan.




Di Jakarta, Khanza kebingungan mau kemana. Tambah lagi, ia kecopetan, hingga tak tahu harus bagaimana, padahal ia sudah sangat lapar. Ia pun tiba-tiba bertabrakan dengan seorang cowok, NINO (Jonas Revanno), yang sedang mabuk. Karena dompetnya hilang, Nino menuduh Khanza copet. Khanza tak mau kalah, ia pun menuduh Vano mencopet. Karena keduanya membuat keributan, mereka berdua pun digiring ke kantor polisi.

Saat Vano dijemput keluarganya, ternyata Khanza mengenal adik Vano, RASTY (Lady V. Nayoan). Khanza pun sangat senang. Karena kasihan, ayah Vano pun mengajak Khanza untuk tinggal di rumahnya. Rasty yang tahu kalau Khanza trouble maker, mau gak mau menerima keputusan itu.

Khanza pun meminta pekerjaan di tempat Rasty bekerja. Walaupun langsung diterima, seperti dugaan Rasty, Khanza langsung membuat kekacauan. Ia merusakkan motor kantor. Khanza pun langsung dipecat. Khanza memohon pertolongan Nino untuk dicarikan pekerjaan. Dengan kesal, Nino pun akhirnya membantu Khanza mendapatkan pekerjaan di tempat kerjanya, supermarket besar bernama The Market.

Nino terlibat masalah dengan bos di The Market, CILLA (Alexandra Gotardo), wanita cerdas, cantik, sexy, dan glamour, yang membuat Nino harus menjadi supirnya tanpa dibayar. Melihat hal itu Khanza langsung membela Nino, dan marah-marah ke Cilla. Nino merasa kesal sekaligus terharu atas tingkah Khanza. Tapi ia tak sanggup menolak permintaan bosnya. Entah mengapa Nino merasa keinginan Cilla harus ia turuti.

Sutomo yang masih mengejar Khanza akhirnya mendapati bahwa Khanza ternyata bekerja di perusahaannya sendiri sebagai pramuniaga. Sutomo pun langsung membawa Khanza menemui Tieneke. Betapa kagetnya Khanza mendapati bahwa ia ternyata mewarisi The Market, tempat ia dan Nino bekerja. Kehidupan Khanza pun berubah total.

Khanza merahasiakan jati dirinya yang baru terhadap Nino dan keluarganya. Ia mengaku akan kos ke Rasty, tanpa mengabari Nino. Nino pun BT. Selama kepergian Khanza, lama kelamaan Nino merasa kangen juga atas tingkah laku Khanza yang serampangan dan ceplas-ceplos. Khanza pun ternyata merasakan hal yang sama pada Nino.

Khanza pun mulai menjalani hari-harinya sebagai calon pemimpin perusahaan The Market. Tieneke terus menggembleng Khanza untuk bisa menjadi seperti dirinya. Tieneke pun meminta bantuan Cilla, orang yang ia percaya untuk membantu Khanza. Khanza merasa kesal akan keberadaan Cilla, karena Cilla lebih pintar darinya. Selain itu, lambat laun Cilla semakin dekat dengan Nino, sehingga Khanza merasa cemburu. Khanza hampir tidak punya waktu untuk bertemu dengan Nino, karena kesibukannya belajar menjadi pemimpin perusahaan.

Khanza tidak menyadari, bahwa kesibukannya itu juga merupakan salah satu taktik Tieneke untuk menjauhkan Khanza dari Nino. Tieneke tidak ingin kejadian yang menimpa anaknya terulang kembali, dimana keturunannya menikahi orang dari kalangan biasa dan bukan siapa-siapa.

Bagaimanakah kelanjutan kisah kehidupan Khanza?..
Apakah Khanza dapat menjalani semua kewajibannya sebagai calon pemimpin perusahaan dengan baik, padahal ia hanya lulus SMA?..
Apakah Khanza akan tunduk dengan apa yang sudah digariskan oleh Tieneke?..
Apakah Khanza akan mendapatkan cinta sejatinya ?..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...